Asa Hari Esok
Terpa terik matahari ditubuh.
Mengalir derah peluh membasahi.
Dahaga takterbendung emosi.
Aku lelah....
Kaki menapak dan terus melangkah.
Menyusuri jalanan semu tak berujung.
Tetap menghela nafas untuk harapan tak pasti.
Aku letih....
Tak mampu kutemukan mata air suci.
Untuk melepas semua rindu dan kehilangan.
Berputar mengitari lingkaran kosong.
Aku hampa....
Kuyakinkan diri akan semua ilusi.
Dan aku tetap sadar bahwa aku masih bermimpi.
Mungkin hari esok kan lebih cerah.
Aku khilaf....
Ths ‘98
020709